Melakukan investasi sejak dini menjadi langkah tepat yang tentunya diharapkan dapat memberikan keuntungan di masa depan. Sejumlah manfaat pun bisa didapatkan dengan berinvestasi, mulai dari melatih diri dalam perencanaan keuangan hingga mempersiapkan kebutuhan di masa mendatang.
Hal tersebut mengemuka dalam webinar Financial Planning For Millennials atas kerja sama Ikatan Alumni Teknik Industri (IATI) Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Industri (HMPSTI) UNPAR, serta Ikatan Alumni UNPAR yang bertajuk “Economic improvement for the better future” pada Sabtu (23/10/2021) lalu. Acara tersebut mengundang Derry Holyus Andreas Sakti selaku Co-Founder Ula, Michael Tjoajadi selaku CEO PT. Schroder Management Investment Indonesia, Renny Raharja selaku Executive Vice President Intermediary Business Schroders Indonesia, serta Zabrina Raissa selaku Head of Online Trading Ciptadana Sekuritas Asia.
Head of Online Trading Ciptadana Sekuritas Asia Zabrina Raissa mengatakan, jika dianalogikan, investasi itu ibarat menanam sebuah pohon. Mulai dari pemilihan bibit, kita harus tahu bibit mana yang bagus dan menghasilkan buah melimpah. Dalam berinvestasi, kita juga memilih produk investasi yang terbaik.
“Selanjutnya, bibit yang ditanam harus dirawat dengan air dan pupuk. Sama seperti investasi, juga harus dirawat dengan belajar menambah ilmu ke diri kita. Tahap selanjutnya, pohon yang berbuah pun tentunya melewati waktu yang cukup lama, demikian juga dengan investasi kita harus bersabar agar bisa memperoleh hasil yang maksimal,” ucap Zabrina.
Zabrina pun memaparkan sejumlah manfaat jika berinvestasi sejak dini, yaitu:
Meningkatkan nilai uang
Terhindar dari inflasi
Penghasilan tambahan
Mempersiapkan kebutuhan di masa mendatang
Melatih mindset, emosi, dan decision making
Melatih perencanaan keuangan
“Misalnya uang yang sudah dikumpulkan dialokasikan untuk investasi, itu juga bisa melatih kita untuk bisa lebih hemat. Supaya kita juga enggak konsumtif,” katanya.
Dia mengatakan, terdapat perbedaan antara investing dan trading dalam dunia saham. Jangka waktu yang lebih panjang, tidak bersifat short term dan adanya mindset ownership merupakan beberapa ciri dari seorang investor. Sedangkan seorang trader menurut dia, lebih memperhatikan fluktuasi harga saham dipertimbangkan, jangka waktu yang short term, dan lebih ke arah technical chart bukan fundamental.
Dia pun memberikan tips apa saja yang perlu diperhatikan sebelum membeli saham, yakni:
Perhatikan tren harga. Umumnya saham yang sedang uptrend lebih mudah menghasilkan keuntungan.
Money management bagi pemula. Lebih baik melakukan diversifikasi agar tidak kehilangan modal apabila mengalami kerugian besar.
Likuiditas. Likuiditas lebih diperhatikan untuk I, sedangkan investor umumnya memilih saham berfundamental baik sehingga likuiditasnya tidak terlalu kering.
Keempat, harga/valuasi. Penting untuk mengetahui apakah saham yang dibeli sudah overvalued atau masih undervalued, jangan sampai beli di pucuk.
Prospek atau story perusahaan. Cek apakah perusahaannya sudah bertumbuh atau sudah mature.
“Supaya kita tahu, valuasi saham wajarnya itu di level berapa. Jangan sampai kita beli ternyata sahamnya itu udah ibaratnya kemahalan bahkan sudah melebihi nilai wajar sesungguhnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Zabrina pun memberikan sejumlah tips bagi para mahasiswa dalam memilih saham, yaitu:
Memiliki pengetahuan dasar analisis teknikal dan fundamental
Mengenali diri sendiri apakah termasuk investor atau trader.
Tentukan jangka waktu dan target dana
Mulai dengan saham yang terdaftar di LQ45 dan IDX30 yang cenderung lebih aman.
Cari perusahaan dengan pertumbuhan laba yang positif. Ketika sebuah company membukukan kinerjanya yang positif dalam artian labanya positif, tentu juga dari sisi dividen dan sebagainya pasti akan bisa secara sustain membagikannya dibandingkan company yang mungkin labanya negatif atau mengalami kerugian.
Cari perusahaan dengan Good Corporate Governance (brand image yang positif)
“Buat pemula, aku menyarankan kepada teman-teman bisa cek saham-saham yang terdaftar di LQ45 dan IDX30 dimana ini sudah dibantu sekali sebagai alat bantu dari IDX (Indonesia Stock Exchange/Bursa Efek Indonesia) untuk memfasilitasi ratusan saham yang terdaftar. Mulai kenal dulu dari 45 company, dimana 45 Iini tentunya secara performance sudah diskrining oleh IDX memiliki kinerja yang cukup bagus. Kalian nanti sudah bisa mulai memperhatikan company mana yang secara harga menarik dan performance bagus di kuartal kemarin dan sebagainya. Itu sudah bisa mulai kalian perhatikan,” tutur Zabrina.
Sementara itu, Michael Tjoajadi selaku CEO PT. Schroder Management Investment Indonesia mengatakan, bermain di saham memiliki banyak risiko. Ada risiko kerugian, ada juga kemungkinan keuntungan. Dia berkata, didalam melakukan investasi saham banyak faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu; apakah kita memiliki skill untuk melakukan investasi di saham, apakah kita memiliki waktu untuk melakukan investasi di saham, dan apakah kita memiliki informasi untuk melakukan investasi di saham.
“3 hal ini minimum sebagai fundamental dari seseorang atau institusi untuk menempatkan sejumlah dana di capital market terutama di saham,” ujarnya.
Michael mengungkapkan, untuk dapat mengetahui sebuah perusahaan bagus, maka seseorang harus memiliki skill untuk melakukan analisis, untuk menganalisis harus memiliki waktu, dan harus memiliki informasi untuk dapat dianalisis.
“Kita harus tahu saham itu memiliki prospek yang baik ke depannya, bukan saat ini dan masa lalunya. Kenapa? Karena masa lalu dan sekarang ini milik investor yang akan menjual sahamnya dan akan kita beli. Dan kita kalau melakukan investasi adalah menilik atau melihat kedepan,” ucapnya.
Selanjutnya, Renny Raharja selaku Executive Vice President, Intermediary Business Schroders Indonesia memberikan masukan kepada mahasiswa yang akan melakukan investasi untuk tidak langsung masuk ke pasar saham dan dapat memulai sumber investasi dari uang yang disimpan. (Ira Veratika SN/RAM-Humkoler UNPAR)
Artikel Praktisi Bagikan Tips Memilih Saham bagi Pemula diambil dari situs web Universitas Katolik Parahyangan.