Ser(b)uan Vaksinasi Ilumni FH UNPAR : Seruan Gotong Royong dari 63 Tahun Keberadaan FH UNPAR

Memperingati 63 tahun keberadaannya, Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan (FH UNPAR) bersama Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Sesko AL), dan Pangkalan TNI AL Bandung (Lanal Bandung) didukung Salim Group berkolaborasi bersama mengadakan kegiatan Serbuan Vvaksinasi Covid-19 guna mempercepat penanganan Covid-19, pada 17-18 September 2021, di Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG) UNPAR.

Besar harapan, vaksinasi yang ditujukan bagi masyarakat
usia 12 tahun ke atas (12+) itu bisa mendorong tercapainya herd immunity. Sebanyak 3.500 warga tanpa syarat domisili
ditargetkan mengikuti vaksinasi sebagai upaya bersama memastikan keselamatan
dan kesehatan warga. Ikhtiar ini pun bagian dari cara bersama memulihkan
perekonomian nasional. Tak dimungkiri, dua hal itu tak mudah diwujudkan, namun
ada doa dan keyakinan bahwa kita sebagai bangsa akan mampu melalui ini.

Kegiatan Serbuan Vaksinasi ini juga dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT FH UNPAR ke-63 serta HUT TNI AL yang ke-76. Vaksinasi tahap 2 nantinya direncanakan akan berlangsung pada 16 Oktober 2021 mendatang. Serbuan Vaksinasi menjadi program pertama pada Ilumni FH UNPAR periode 2021-2025 dibawah kemimpinann Dr. Samuel M.P. Hutabarat S.H., M.Hum. Sementara kepanitiaan Serbuan Vaksinasi dipimpin Irawaty Hutabarat S.H.M.Kn. Kegiatan Serbuan Vaksinasi  yang dilaksanakan pada tanggal 17-18 September 2021 telah berhasil memberikan vaksinasi tahap pertama bagi sekitar 1.700 penerima vaksin.

Covid
19 : Momentum
Wujudkan
Gotong
Royong dalam Kehidupan  Berbangsa.

Pandemi Covid 19 yang hampir 2 tahun
melanda dunia jelas membuat hampir semua negara mengalami
dampaknya, tidak ada yang siap dengan pandemi ini, tidak hanya tentang
korban jiwa yang ditimbulkan, namun juga
berdampak  terhadap perekonomian
yang sungguh mendalam dirasakan di hampir
di seluruh aspek kehidupan.

Melihat
dan memahami pandemi ini dapat dianalogikan seperti badai besar di tengah
lautan dan kita, bangsa
Indonesia adalah salah satu kapal yang sedang berlayar di lautan.
Pertanyaannya, dapatkah kita bertahan di tengah badai ini dan terus berlayar
menuju tempat impian kita bersama, Indonesia yang cerdas, adil dan sejahtera?

Jawabannya
ada pada segenap orang yang berada
di atas
kapal tersebut. Bagaimana kita memaknai badai ini sebagai sebuah tantangan, tanggung
jawab dan kewajiban bersama untuk saling menjaga dan menyelamatkan. Tidak ada
keselamatan bagi 1 penumpang pun jika kapal tersebut hancur dalam badai karena
tidak adanya kerja sama
dari segenap penumpang kapal, sehingga bekerja sama adalah satu-satunya jalan
untuk kita berhasil melewati badai pandemi ini.

Kerja
sama yang dalam istilah para pendiri bangsa kita terus digemakan dengan gotong
royong adalah jiwa bangsa Indonesia, dan gotong royong adalah cara untuk keluar
dari badai tersebut. Lebih dari itu, pandemi ini adalah kesempatan bagi kita sebagai bangsa
meningkatkan kapasitas dan belajar berinovasi dari setiap tantangan yang ada.
Ada sebuah pelajaran berharga bahwa setelah ini kita akan semakin tangguh dan
kuat sebagai bangsa atau sebaliknya, kita gagal dalam bertahan dan kapal besar
bernama Indonesia akan karam.

Jika
istilah gotong royong adalah nilai yang tidak familiar lagi beberapa tahun
belakangan ini, maka pandemi ini adalah momentum untuk menyampaikan pada dunia,
bahwa gotong royong adalah katakternya bangsa Indonesia.

Komitmen Ilumni FH UNPAR
Menjawab
Pesan
Penting Para Pendiri Kampus “Bahkuning Hyang
Mrih Guna Santjaya Bakti”.

Kehadiran
FH UNPAR adalah komitmen para pendiri
universitas untuk dapat melahirkan para ahli hukum yang dapat berkontribusi
pada pembangunan bangsa. Dengan harapan para juris
akan mengisi pembangunan hukum di Indonesia. Problem hukum yang terus berubah dan berkembang dapat terus
dijawab dengan adanya FH UNPAR
yang menjadi dapur keilmuan, di mana
hasilnya akan disajikan dan dirasakan
di tengah masyarakat.

Hal
tersebut adalah pesan penting dari sebuah kalimat kuno yang tertulis pada Sesanti
UNPAR: Bahkuning
Hyang Mrih Guna Santjaya Bakti
; Berdasarkan Ketuhanan,
Menuntut ilmu untuk Dibaktikan
pada Masyarakat. Maka pesan ini juga
yang harus dimaknai dalam tindak tanduk para alumnus.

Kegaiatan
vaksinasi yang
saat ini dilaksanakan adalah sebuah ikhtiar terhadap pesan para pendiri kampus,
bahwa para alumnus hadir dan turut berperan pada persoalan kemasyarakatan yang
terjadi. Pesan tentang pengabdian keilmuan, partisipasi pada persoalan kemasyarakatan
adalah hal yang seharusnya menjadi DNA-nya para alumnus UNPAR untuk terus mengabdikan diri
pada masyarakat, terlebih bagi masyarakat yang marjinal dan kurang beruntung.

63
Tahun FH UNPAR : S
erbuan Bergotong Royong

15
September 2021 adalah hari peringatan 63 tahun keberadaan FH UNPAR, yang
merupakan FH swasta
tertua di Indonesia. Umur 63 tahun tersebut adalah umur yang membawa
permenungan panjang akan berkat, penyertaan, dan perlindungan Yang Maha Kuasa atas kontribusi para
pendiri kampus,  pengurus dan alumnus,
untuk dapat menyatakan syukur tersebut lewat pengamalan nilai nilai UNPAR.

Di tengah kondisi pandemi ini, program vaksinasi Ilumni FH UNPAR yang didukung penuh oleh Sesko AL, Lanal Bandung, Satgas Covid-19 UNPAR, dan Salim Grup melalui program Ser(b)uan vaksinasi, maka Ilumni FH UNPAR dari program ini menyampaikan Seruan Gotong Royong yang sejatinya adalah vaksin terbaik untuk bangsa ini keluar dari pandemi untuk Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh. Gotong royong akan menjaga, menumbuhkan, merawat dan memajukan Indonesia. Sudah saatnya kita melihat pandemi ini sebagai peluang untuk bertumbuh dan maju. (Ira Veratika SN-Humkoler UNPAR/Sumber: Rilis Keluarga Besar PP Ilmuni FH UNPAR)

Artikel Ser(b)uan Vaksinasi Ilumni FH UNPAR : Seruan Gotong Royong dari 63 Tahun Keberadaan FH UNPAR diambil dari situs web Universitas Katolik Parahyangan.

Berita Terkini

Menilik Relasi Masyarakat Baduy dan Agama dalam Sudut Pandang Geise

Menilik Relasi Masyarakat Baduy dan Agama dalam Sudut Pandang Geise

UNPAR.AC.ID, Bandung – Sampai saat ini, masyarakat sering kali menghakimi atau mendiskriminasi suatu golongan tertentu yang masih kental dengan adat serta budaya seperti masyarakat adat, serta mengaitkannya dengan agama. Namun, Mgr. Geise, seorang misionaris sekaligus...

Kontak Media

Divisi Publikasi

Kantor Pemasaran dan Admisi, Universitas Katolik Parahyangan

Jln. Ciumbuleuit No. 94 Bandung
40141 Jawa Barat

Sep 21, 2021

X