Sejumlah dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) bersama International Labour Organization (ILO) dan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung serta Paguyuban Usaha Karsa Mandiri Kabupaten Bandung mengadakan serangkaian kegiatan SCORE Business Continuity Plan (BCP), Jumat (6/8/2021) lalu. Sebanyak 10 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melakukan presentasi akhir secara daring dan terpilih 3 UMKM terbaik berdasarkan penilaian juri.
Sekadar informasi, SCORE BCP telah berlangsung sejak Februari 2021 lalu dan akan berlanjut hingga Desember 2021 mendatang. Termasuk di dalamnya kegiatan pelatihan, pendampingan, dan diakhiri dengan kegiatan publikasi ilmiah. Kegiatan Pengabdian Score BCP ini diketuai oleh Irsanti Hasyim, SE., MSM., M.Eng dengan anggota pengabdi Fernando, SE., M.Kom, Nina Septina, SP., MM. Probowo Erawan Sastroredjo, SE., MSc. dan Triyana Iskandrasjah, Dra., M.Si.
SCORE BCP merupakan program untuk membantu UMKM menghadapi krisis pandemi Covid-19 sehingga modul SCORE BCP bertujuan untuk membantu UMKM untuk beradaptasi dalam tantangan dan kondisi apapun, termasuk krisis karena pandemi Covid-19.
Solusi dan target khusus yang ingin dicapai adalah meningkatkan kemampuan pelaku UMKM untuk memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan masa pandemi; meningkatkan kemampuan menjalankan strategi menyehatkan keuangan perusahaan; membekali pelaku UMKM agar mampu menganalisa dan memitigasi risiko bisnis/perusahaan; peningkatan produktivitas perusahaan dan pekerja di era normal baru; dan meningkatkan kemampuan digitalisasi dan strategi online. SCORE BCP menggunakan metode pelatihan, workshop, dan kunjungan untuk UMKM.
Ketua Pengabdian SCORE BCP Irsanti Hasyim, SE., MSM., M.Eng mengatakan dalam presentasi akhir yang berlangsung pada Jumat lalu yang juga dihadiri oleh 10 orang pelaku UMKM.
Pada program SCORE BCP, lanjut dia, setelah mendapatkan pelatihan dan pendampingan, di akhir program peserta diminta mengajukan proyek pengembangan. Proyek pengembangan yang diajukan kemudian diberikan waktu selama 1 bulan untuk diimplementasikan.
“Presentasi pada 6 Agustus 2021 lalu dilakukan untuk melaporkan hasil implementasi. Dan menghasilkan 3 UMKM terbaik yaitu Ibu Anna Gustiana Pemilik Le Anna, Ibu Sri Irni Pemilik Dobbu, dan Ibu Rika Novianti Pemilik Thor Advanture,” ujar dia, dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/8/2021).
Lebih lanjut, untuk menilai masing-masing presentasi para peserta, tim SCORE BCP turut melibatkan 4 orang juri. Mereka adalah Fiona Ekaristi (Pelaku Bisnis, Pemilik PIPINOS BAKERY), Jovanka Ave, (Pelaku Bisnis, Pemilik Mixue Antapani, Geng Simbok, Cake Ever After, Frosted Monkey, Bowl 2 Go Sekaligus juga seorang Makeup Artist), Jeff Kristianto Iskandrarsjah (BEDO Program Manager), dan Okta Bhakti Nurangga (Business Unit Manager at MGD Digital Marketing Consultant).
Dia mengungkapkan, ada 7 aspek yang dinilai yaitu kemampuan UMKM dalam mengidentifikasi masalah, kemampuan UMKM dalam mengidentifikasi pasar, kemampuan UMKM dalam mengidentifikasi kompetitor/pengganti, kemampuan UMKM mengenali konsumennya, kemampuan UMKM menciptakan produk yang bermanfaat, kemampuan UMKM menciptakan produk yang inovatif, dan kemampuan UMKM memastikan produknya usahanya bertahan terhadap kompetitor.
“Setelah presentasi akhir kegiatan pengabdian dilanjutkan dengan penyusunan penelitian berdasarkan data dan informasi yang didapatkan dari proses pelatihan dan pendampingan bersama peserta,” tutur dia. (Ira Veratika SN-Humkoler UNPAR)
Artikel Tim Abdimas SCORE BCP UNPAR Bantu UMKM Hadapi Pandemi Covid-19 diambil dari situs web Universitas Katolik Parahyangan.